Rabu, 18 September 2013

Kontroversi Hati









Berusaha tuk istiqomah membuat postingan bagi blog ini ternyata cukup merepotkan. Ada banyak sekali hal-hal kecil yang seringkali di dramatisir menjadi alasan kuat buat nggak posting artikel. Mulai gak ada waktu lah, terlalu sibuk untuk urusan lain lah,belum dapat ide yang pas lah, belum dapet ilham lah,  sampai gak ada foto yang pas untuk artikel yang kubuat lah… hehehe…..Ada yang bilang semua itu tergantung niat. Tapi bagiku itu tak sepenuhnya benar. Karena kalo boleh jujur, aq toh selalu punya niat tuk meng-up date blogku, tapi nyatanya durasi dan frekuensinya tetap amburadul alias tidak bisa berkala. 

Sebenarnya ada banyak cara agar aq bisa selalu eksis dalam memperbarui dan menampilkan artikel yang baru , lebih fresh dan menarik banyak pengunjung tentunya. Tapi masalahnya sangat klasik dan klise , yaitu selalu terasa berat untuk memulai bertindak. Kalo boleh pinjam istilahnya Vicky Prasetyo, selalu terjadi “kontroversi hati” saat akan mulai ngeblog. Padahal aq hanya membutuhkan tindakan sederhana tuk bikin postingan. Benerkan….?

Aq hanya perlu sedikit melakukan pemaksaan terhadap jari jemariku agar mau hinggap di atas tuts keyboard computer. Seharusnya,   ini akan menjadi aktivitas yang sangat mudah dan tanpa memerlukan banyak kalori kan? Tapi nyatanya.kadang artikel yang kubuat gak ada juntrungannya dan terpaksa harus ku delete karena –menurutku- gak layang tayang.( meski postingan yang ada juga jauh dari sempurna). Walhasil sampai saat ini baru beberapa artikel yang menghiasi blog ini. 

Memang sih aq betul-betul awam soal ngeblog, tapi seharusnya aq bisa BW agar blogku lebih cantik dan menggoda siapapun tuk “sekedar” mampir. Aq baru beberapa kali BW …dan Alhamdulillah ada beberapa pengetahuan baru juga sih….( Coba kalo BWnya berkali kali dan lebih sering, pasti ilmu yang didapat lebih banyak dan berjibun, hehehe). Semua hal  memang mengalami proses dan berproses, tak terkecuali blog ini.

 Pernah terlintas sih aq mau bikin blog baru  dengan tema yang baru lagi, tapi sampai saat ini belum bisa kulakukan , karena menurutku akan lebih baik jika aq mengoptimalkan diri untuk merenovasi blog ini dulu, bila mungkin suatu saat nanti blog ini sudah memenuhi harapanku, aq ingin sekali bikin blog lain lagi. Dengan kata yang lebih manis, blog ini adalah tolak ukur bagiku untuk mengetahui seberapa berkomitmen aq pada sebuah pilihan. Dan menjadikan blog ini sukses adalah sebuah tantangan besar, mengingat aq hanya  tinggal di sebuah desa yang jauh dari hingar bingar perkotaan yang mungkin masih sangat memerlukan “konspirasi kemakmuran”.

Tapi minimal, dengan terbitnya artikel ini aku telah mengalahkan ketakutanku. Ketakutan akan ketidakbagusan artikel yang kubuat. Ketakutan akan ‘ketidakmenarikan’ artikel ini. Ketakutan bahwa postinganku gak akan ada yang mengunjungi…. Dan seabrek ketakutan-ketakutan yang lain.
So, dengan tersenyum  dan berbalut ” konfidensisasi”, di atas adalah postinganku untuk menunjukkan “statusisasi” dalam rangka mewujudkan “harmonisisasi” antara jiwa dan pikiranku.

Warning:
Istilah dalam tanda petik  adalah bukan termasuk dalam “vocabularisasi” pada KBBI. Hehehe…

Tidak ada komentar: